ATHENA (AFP) – Komposer Blade Runner dan Chariots Of Fire Vangelis, pelopor musik elektronik pemenang Oscar yang gaya musiknya yang khas mendefinisikan generasi soundtrack film, telah meninggal pada usia 79 tahun, kata perdana menteri Yunani, Kamis (19 Mei).
Menurut beberapa media Yunani, Vangelis meninggal karena virus corona di Prancis tempat dia tinggal paruh waktu, serta di London dan Athena.
“Vangelis Papathanassiou tidak lagi bersama kami,” Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tweeted.
“Dunia musik telah kehilangan (artis) internasional Vangelis.”
“Dengan sangat sedih kami mengumumkan bahwa Vangelis Papathanassiou Yunani yang hebat meninggal pada malam Selasa, 17 Mei,” kata pengacaranya seperti dikutip oleh kantor berita ANA.
Tema Chariots Of Fire Vangelis pada tahun 1982 membuatnya memenangkan Academy Award untuk skor asli terbaik, mengalahkan musik John Williams untuk film Indiana Jones pertama.
Ini mencapai puncak tangga lagu billboard AS dan merupakan hit abadi di Inggris, di mana ia digunakan selama upacara penyerahan medali Olimpiade London 2012.
Penyihir keyboard yang tertutup dan sebagian besar otodidak adalah eksperimen seumur hidup, beralih dari rock psikedelik dan synth ke musik etnis dan jazz.
Dalam karirnya yang mencakup lebih dari lima dekade, ia memanfaatkan eksplorasi ruang angkasa, satwa liar, arsitektur futuristik, Perjanjian Baru dan kerusuhan mahasiswa Prancis 1968 untuk mendapatkan inspirasi.
Karya Vangelis pada lebih dari selusin soundtrack termasuk Costa-Gavras ‘Missing, Antartika, The Bounty, 1492: Conquest Of Paradise, Roman Polanski’s Bitter Moon dan epik Oliver Stone Alexander.
Dia juga menulis musik untuk teater dan balet, serta lagu kebangsaan Piala Dunia FIFA 2002.
Lahir dengan nama Evangelos Odysseas Papathanassiou di kota pesisir Yunani tengah Agria, dekat Volos, Vangelis adalah seorang anak ajaib yang melakukan konser piano pertamanya pada usia enam tahun, meskipun tidak pernah mengambil pelajaran formal.
“Saya tidak pernah belajar musik,” katanya kepada majalah Yunani Periodiko pada tahun 1988, di mana ia juga meratapi meningkatnya “eksploitasi” oleh studio dan media.
“Pada suatu waktu ada kegilaan … Sekarang ini pekerjaan. Anda mungkin menjual satu juta rekaman sambil merasa gagal. Atau Anda mungkin tidak menjual apa pun dengan perasaan sangat bahagia,” katanya.