Beijing (ANTARA) – Lebih dari 400 juta warga China tidak dapat berbicara bahasa nasional Mandarin, dan sejumlah besar orang di seluruh negeri itu berbicara buruk, kata media pemerintah, Kamis, ketika pemerintah meluncurkan dorongan lain untuk persatuan linguistik.
Partai Komunis China yang berkuasa telah mempromosikan bahasa Mandarin selama beberapa dekade untuk menyatukan sebuah negara dengan ribuan dialek yang sering tidak dapat dipahami dan banyak bahasa minoritas, tetapi telah terhambat oleh ukuran negara dan kurangnya investasi dalam pendidikan, terutama di daerah pedesaan yang miskin.
Para pejabat telah mengakui bahwa mereka mungkin tidak akan pernah membuat seluruh negeri dapat berbicara bahasa Mandarin, yang secara resmi disebut Putonghua di China, yang berarti “bahasa umum”, menyarankan setiap orang harus dapat berbicara.
Juru bicara Kementerian Pendidikan Xu Mei mengatakan bahwa hanya 70 persen dari negara itu dapat berbicara bahasa Mandarin, banyak dari mereka buruk, dan 30 persen sisanya, atau 400 juta orang, tidak dapat berbicara sama sekali, kantor berita Xinhua melaporkan.
“Negara ini masih perlu berinvestasi dalam mempromosikan bahasa Mandarin,” katanya seperti dikutip, menjelang kampanye tahunan untuk mempromosikan bahasa Mandarin yang diadakan setiap tahun sejak 1998. “Tahun ini, kementerian akan fokus pada pedesaan terpencil dan daerah yang dihuni oleh etnis minoritas.”
Promosi bahasa Mandarin telah lama menjadi isu yang diperdebatkan di Cina, terlepas dari manfaat praktis karena seluruh penduduk fasih dalam satu bahasa, dan dalam beberapa kasus telah menyebabkan kerusuhan kekerasan.
Warga Tibet telah memprotes keharusan menggunakan bahasa Mandarin di sekolah-sekolah, sementara pada tahun 2010 beberapa ratus orang turun ke jalan-jalan di kota selatan Guangzhou karena khawatir pihak berwenang berusaha meminggirkan bahasa Kanton.