Taipei (AFP) – Taiwan akan menarik pasukan dari dua pulau kecil di dekat daratan China tahun depan dan mengubah bekas medan pertempuran menjadi objek wisata di tengah hubungan yang memanas, kata laporan, Jumat.
Hampir 200 tentara yang saat ini ditempatkan di pulau Tatan dan Ertan, yang merupakan bagian dari kelompok Pulau Kinmen yang dikuasai Taiwan di lepas pantai kota Xiamen, China tenggara, akan ditarik mulai Mei 2014, kata United Evening News, mengutip otoritas pertahanan.
Kementerian Pertahanan akan menyerahkan kendali pulau-pulau kecil itu kepada pemerintah daerah Kinmen, sementara polisi dan penjaga pantai diperkirakan masing-masing mengirim 20 petugas ke pulau-pulau itu mulai Juni, kata laporan itu.
Kedua pulau kecil, yang bersama-sama memiliki luas sedikit lebih dari satu kilometer persegi, berjarak sekitar 4 km dari Xiamen pada titik terdekat.
Kepala daerah Kinmen Lee Wuo-shih mengatakan dia yakin bahwa pengingat pertempuran sengit tahun 1950 di dua pulau berbenteng akan memikat pengunjung dari Taiwan dan daratan China.
Menurut otoritas militer Taiwan, garnisun Taiwan yang berkekuatan 300 orang memusnahkan lebih dari 700 tentara Tiongkok yang mencoba mendarat di pulau-pulau garis depan yang dibentengi setelah pemboman artileri intensif pada Juli tahun itu.
Pertempuran itu adalah bagian dari upaya komunis Tiongkok untuk menyerang Taiwan, di mana pasukan yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek berlindung setelah diusir dari daratan pada akhir perang saudara pada tahun 1949.
Delapan tahun kemudian, tentara Tiongkok menembakkan lebih dari 470.000 peluru ke Kinmen dan pulau-pulau terdekat lainnya dalam pemboman 44 hari yang dimulai pada 23 Agustus, menewaskan 618 prajurit dan warga sipil dan melukai lebih dari 2.600.
Sampai akhir 1970-an Cina masih membombardir pulau-pulau, meskipun pada saat itu kerang diisi dengan selebaran propaganda.
Ketegangan di Selat Taiwan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir sejak Ma Ying-jeou menjadi presiden Taiwan pada 2008 dengan platform yang ramah Beijing. Dia terpilih kembali tahun lalu.
Pejabat pertahanan tidak segera tersedia untuk mengomentari laporan tersebut.