Kopenhagen (ANTARA) – Sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian virus corona yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris memiliki risiko lebih tinggi dirawat di rumah sakit, kata Serum Institute negara itu, Rabu (24 Februari).
Dari 2.155 orang yang terinfeksi varian dengan nama sandi B117 dalam penelitian institut itu, 128 dirawat di rumah sakit, tingkat 64 persen lebih tinggi daripada orang yang terinfeksi varian lain, katanya.
Hasilnya konsisten dengan penelitian serupa di Inggris awal bulan ini, kata lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
Varian B117 pekan lalu menjadi dominan di Denmark, terhitung hampir dua pertiga dari semua infeksi baru, naik dari kurang dari 5 persen pada awal tahun.
Denmark adalah pelopor dalam pengurutan genom yang digunakan untuk menganalisis materi genetik virus corona untuk menentukan varian.