Moskow (ANTARA) – Pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada seorang pria pada Kamis (25 Februari) setelah mendapati dia bersalah atas pengkhianatan negara karena diduga menyerahkan rahasia ke China, kantor berita TASS melaporkan.
Vladimir Vasilyev, 52, ditangkap di wilayah Zabaykalsky Siberia timur Rusia yang berbatasan dengan Mongolia dan China pada Agustus 2019. Dia mengaku bersalah atas tuduhan pengkhianatan, kata TASS.
Persidangannya diadakan di balik pintu tertutup dan rinciannya tidak dipublikasikan karena sifatnya yang rahasia.
Vasilyev mengumpulkan dan menyerahkan informasi yang merupakan rahasia negara kepada dinas intelijen China, TASS mengutip sumber penegak hukum.
Kasus ini menunjukkan ketegangan di balik dorongan Kremlin untuk hubungan yang lebih dekat dengan China sejak 2014, ketika hubungan dengan Barat runtuh karena aneksasi Rusia atas Krimea.
Tahun lalu jaksa penuntut negara mendakwa seorang ilmuwan terkemuka Rusia dengan pengkhianatan karena diduga memberikan rahasia ke China.
Ilmuwan lain ditahan di Siberia Oktober lalu karena diduga meneruskan teknologi ke China.
Ada serentetan kasus makar dalam beberapa bulan terakhir.
Satu kasus khususnya, mantan jurnalis surat kabar Ivan Safronov yang menyangkal melakukan kesalahan, telah memicu kemarahan di antara para pendukungnya tentang kerahasiaan seputar tuduhan pengkhianatan terhadapnya yang membuatnya sulit untuk meneliti kasus ini.