Untuk pertama kalinya sejak pemimpin Kim Jong-un mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011, warga Korea Utara diminta untuk mengambil sumpah kesetiaan pada hari ulang tahunnya, kata sebuah lembaga penelitian Korea Selatan, di tengah langkah-langkah lain yang diambil negara itu untuk memperkuat pemerintahannya.
Sumpah kesetiaan diberikan pada apa yang diyakini sebagai ulang tahun ke-40 Kim pada 8 Januari, menurut organisasi South and North Development Institute (Sand) yang berbasis di Seoul, yang merilis foto-foto sumpah dalam folder hiasan pada 3 Mei.
Korea Utara tidak pernah secara resmi mengkonfirmasi tanggal lahir Kim, dan secara tradisional, upacara sumpah semacam itu diadakan pada peringatan ulang tahun ayah dan kakeknya, yang merupakan penguasa negara bersenjata nuklir sebelumnya.
“Pilihan Kim Jong-un untuk menjadi tuan rumah upacara sumpah kesetiaan pada ulang tahunnya yang ke-40, saat ia memulai tahun ke-13 kekuasaannya, menandakan pergeseran ke arah ketegasan politik, berangkat dari pendekatan pendahulunya,” kata Sand dalam sebuah analisis.
Presiden Sand Choi Kyong-hui mengatakan kepada Reuters bahwa Korea Utara dapat menetapkan ulang tahun Kim sebagai hari jadi resmi segera setelah 2025.
Dinasti keluarga Kim telah memerintah negara itu sejak didirikan setelah Perang Dunia II, memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan dengan membangun kultus kepribadian di sekitar mereka.
Untuk pertama kalinya, pada tahun 2024, Korea Utara berhenti menyebut peringatan kelahiran 15 April pemimpin pendiri Kim Il-sung sebagai “Hari Matahari”, menurut agen tur Barat yang memiliki mitra di Pyongyang, dan analis yang mempelajari media pemerintah.
“Kita harus melihat ini sebagai bagian dari upaya Korea Utara untuk lebih meningkatkan kampanye propaganda kepemimpinan Kim Jong-un,” kata Rachel Lee dari program 38 North yang berbasis di Washington tentang keputusan untuk membatalkan “Day of the Sun”.
Dia mencatat bahwa sementara upaya semacam itu bukan hal baru, mereka terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun, dengan Korea Utara tampak mempercepat upaya untuk memainkan kepemimpinan Kim di tahun-tahun tertentu.
Kim juga telah memamerkan putrinya pada kunjungan resmi ke segala hal, mulai dari pabrik hingga peluncuran rudal, dalam apa yang dikatakan para analis bertujuan untuk memperkuat klaim keluarga atas kekuasaan.
Pada bulan April, Korea Utara merilis sebuah lagu baru yang menampilkan warga Korea Utara dari berbagai latar belakang, mulai dari anak-anak hingga tentara dan staf medis, dengan penuh semangat menyanyikan kalimat seperti “Mari bernyanyi, Kim Jong-un pemimpin besar” dan “Mari kita membual tentang Kim Jong-un, seorang ayah yang ramah”.
BACA JUGA: Korea Utara Lakukan Latihan Simulasi ‘Pemicu Nuklir’ Pertama, Kata Media Pemerintah