SINGAPURA – Islam Ruhul sedang bekerja ketika dia mendengar suara ledakan dari bengkel terdekat.
Dia segera bergegas ke pintu belakang unit dan melihat seorang pria yang bingung dan terbakar parah.
Pekerja migran berusia 35 tahun itu mengatakan bahwa dia memindahkan pria itu menjauh dari tempat kejadian dan menggunakan pisau lipat untuk memotong sisa-sisa pakaian pria yang terluka itu, yang terbakar.
Ini adalah akibat dari kebakaran di sebuah bangunan industri di Tuas pada Rabu pagi (24 Februari) yang menyebabkan 10 orang dibawa ke rumah sakit karena luka bakar.
Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) mengatakan pihaknya menanggapi kebakaran di 32E Tuas Avenue 11 sekitar pukul 11.25 pagi pada hari Rabu.
Penghuni unit ini adalah Stars Engrg, yang menangani sistem proteksi kebakaran, menurut Kementerian Tenaga Kerja (MOM).
Islam, yang bekerja untuk perusahaan konstruksi Swees-Tech Engineering, mengatakan ledakan itu terjadi sekitar pukul 11 pagi.
Pemilik Swees-Tech Engineering, Mr John Tan, berada di kantornya di gedung ketika kebakaran terjadi.
Dia dan pekerjanya bergegas menuju tempat kejadian dan mulai mengevakuasi para korban.
“Beberapa dari mereka berlari keluar sambil berteriak, tetapi mereka kehilangan arah,” kata Tan.
Dia menambahkan bahwa ada asap yang keluar dari unit, dan api di dalamnya. Ada juga potongan-potongan kardus yang terbakar yang telah diledakkan keluar dari gedung, katanya.
Tiga pekerja migran lainnya – Miah Md Likhon, 24; Hossin Shakil, 24; dan Hridoy Md Reyaz Uddin, 22 – bergegas dari asrama mereka di gedung sebelah untuk membantu para korban.
“Kami mengambil air … dan menuangkannya ke atas mereka,” kata Miah.