Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) telah mengeluarkan pemberitahuan perjalanan untuk India timur laut pada hari Sabtu (14 Desember), mendesak warga Singapura untuk waspada dan berhati-hati menyusul laporan protes kekerasan di wilayah tersebut.
Protes tersebut mengikuti persetujuan undang-undang yang diyakini banyak orang di timur laut yang jauh akan memberikan kewarganegaraan kepada sejumlah besar imigran dari negara tetangga Bangladesh.
Akibatnya, jam malam yang tidak terbatas telah diberlakukan di Guwahati, kota utama di negara bagian Assam. Jam malam juga telah diberlakukan sebentar-sebentar di bagian lain Assam dan Meghalaya.
“Kondisi perjalanan sulit karena protes jalanan dan pembatalan beberapa layanan penerbangan dan kereta api. Data seluler juga telah dibatasi di beberapa daerah,” kata MFA.
Akibatnya, warga Singapura yang terkena dampak disarankan untuk memeriksa dengan agen perjalanan mereka tentang situasi terbaru dan memberikan lebih banyak waktu untuk bepergian.
Karena situasi yang berkembang, warga Singapura harus terus memperbarui perkembangan terbaru melalui berita lokal dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan pribadi mereka, termasuk menghindari daerah dengan keramaian, tambah MFA.
Warga Singapura di India juga didesak untuk mendaftar secara elektronik ke MFA di https://eregister.mfa.gov.sg
Mereka yang membutuhkan bantuan konsuler dapat menghubungi yang berikut: