TAIPEI (Reuters) – Polisi di Taiwan selatan menembak seorang pria pada Sabtu (14 Desember) yang dicurigai menanam kemungkinan alat peledak di luar kantor kampanye untuk partai oposisi utama pulau itu, Kuomintang, kantor berita resmi Central News Agency melaporkan.
Taiwan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada 11 Januari, dan kampanye sedang berjalan lancar dengan Kuomintang menantang Partai Progresif Demokratik Presiden Tsai Ing-wen yang berkuasa, yang saat ini jauh di depan dalam jajak pendapat.
Perangkat itu, yang ditanam di luar pintu masuk ke kantor Kuomintang di kota Tainan, berisi kabel, cairan dan bubuk, kata laporan itu.
Polisi melacak seorang tersangka, seorang pria dengan nama keluarga Wu, ke kota tetangga Kaohsiung dan setelah lama berselisih menyerbu sebuah bangunan dan menembak pria itu, yang dibawa ke rumah sakit, katanya.
Pemilihan Taiwan adalah urusan yang penuh gairah dan berisik, tetapi umumnya berlalu dengan damai.
Pada tahun 2004, Presiden Chen Shui-bian dari DPP memenangkan pemilihan ulang dengan selisih tipis setelah peluru menyerempet dia dan pasangannya di sebuah acara kampanye.
Kuomintang mengatakan pada saat insiden itu dipentaskan untuk memenangkan suara.
Kuomintang mendukung hubungan dekat dengan China, yang menganggap Taiwan hanya sebagai provinsi China dan mengklaimnya sebagai wilayah sucinya.
DPP mendukung kemerdekaan formal pulau itu.