JAKARTA — Pemerintah Indonesia akan merelokasi hampir 10.000 penduduk secara permanen setelah serangkaian letusan eksplosif gunung berapi Ruang telah menimbulkan kekhawatiran tentang bahaya tinggal di pulau itu di masa depan, kata seorang menteri pada hari Jumat (3 Mei).
Sekitar 9.800 orang tinggal di pulau Ruang, di provinsi Sulawesi Utara, tetapi dalam beberapa pekan terakhir semua penduduk terpaksa mengungsi setelah gunung itu terus memuntahkan lava pijar dan kolom abu kilometer ke langit.
Pihak berwenang minggu ini menaikkan status siaga gunung berapi ke tingkat tertinggi, menutup bandara provinsi di Manado, dan juga memperingatkan kemungkinan tsunami jika bagian-bagian gunung runtuh ke perairan sekitarnya.
Ratusan rumah “sederhana tapi permanen” akan dibangun di daerah Bolaang Mongondow untuk memfasilitasi relokasi, kata menteri koordinator pembangunan manusia Muhadjir Effendy, setelah pertemuan kabinet untuk membahas gunung berapi pada hari Jumat.
“Seperti yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo, kami akan membangun rumah yang memenuhi standar bencana,” katanya, seraya menambahkan bahwa situs itu terletak sekitar 200 km dari pulau Ruang.
Gunung Ruang mulai meletus secara dramatis bulan lalu, dengan para ahli mengatakan letusan dipicu oleh peningkatan aktivitas seismik, termasuk gempa laut dalam.
Gunung itu meletus lagi pada hari Selasa, menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah dan memaksa penduduk untuk mengungsi dari pulau Tagulandang, tempat mereka awalnya mencari perlindungan, ke ibukota provinsi Manado.
Jalan dan bangunan di Tagulandang diselimuti lapisan abu vulkanik tebal, dan atap beberapa rumah telah runtuh, menurut seorang saksi mata Reuters.
Gunung berapi itu belum meletus pada hari Jumat tetapi Bandara Sam Ratulangi Manado tetap ditutup sampai malam karena penyebaran abu vulkanik.
Indonesia mengangkangi apa yang disebut “Cincin Api Pasifik,” area dengan aktivitas seismik tinggi di mana beberapa lempeng tektonik bertemu.
BACA JUGA: Warga Khawatir Akan Keselamatan Saat Gunung Berapi Gunung Ruang di Indonesia Meletus