BAKU (Reuters) – Azerbaijan mengatakan pasukannya telah menghancurkan serangan Armenia di dekat daerah kantong Nagorno-Karabakh yang disengketakan pada Rabu (3 Agustus), mendorong seruan internasional untuk mengakhiri pertempuran di wilayah yang telah menjadi titik nyala selama 30 tahun.
Nagorno-Karabakh memisahkan diri dari Azerbaijan dengan dukungan Armenia setelah konflik etnis berdarah pasca-Soviet pada awal 1990-an.
Pada tahun 2020, Azerbaijan berhasil memenangkan kembali sebagian wilayah yang dikuasai oleh separatis.
Di bawah ketentuan gencatan senjata berikutnya, pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan untuk melindungi sisa wilayah yang dikuasai separatis. Kedua belah pihak meskipun saling menuduh pelanggaran dan dalam beberapa hari terakhir kekerasan telah berkobar.
Kementerian pertahanan Azeri mengatakan Armenia telah melanggar gencatan senjata dengan melakukan tindakan sabotase yang menewaskan seorang tentara. Selain itu, Baku mengatakan pasukannya telah memukul mundur upaya Armenia untuk merebut sebuah bukit di daerah yang dikendalikan oleh pasukan penjaga perdamaian Rusia.
“Akibatnya, mereka yang berjuang untuk formasi bersenjata Armenia ilegal tewas dan terluka,” katanya dalam sebuah pernyataan, menuntut semua pasukan Armenia menarik diri dari daerah itu dan menjanjikan tindakan balasan “menghancurkan” jika perlu.
Sebagai tanggapan, kementerian luar negeri Armenia mengatakan Azerbaijan telah melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan penjaga perdamaian. Dalam sebuah pernyataan, dikatakan Yerevan ingin masyarakat internasional “melakukan langkah-langkah untuk menghentikan perilaku agresif dan tindakan Azerbaijan”.
Uni Eropa menyerukan segera diakhirinya permusuhan dan mengatakan kedua belah pihak harus menghormati gencatan senjata, seruan yang digaungkan oleh ketua Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Polandia di Eropa.
Sebelumnya, otoritas separatis di daerah kantong etnis Armenia menyatakan mobilisasi parsial.
Rusia mengatakan situasi di daerah-daerah yang dikendalikan oleh pasukan penjaga perdamaiannya semakin tegang dan melaporkan setidaknya satu pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Azeri, kata Interfax.