Sebuah kelompok hak-hak hewan gagal dalam upaya hukum untuk memaksa Google berbuat lebih banyak untuk menjaga video penyiksaan hewan dari platform streaming YouTube-nya.

Google Alphabet Inc dilindungi oleh undang-undang federal, Bagian 230 dari Undang-Undang Kesopanan Komunikasi, yang melindungi platform internet dari tuntutan hukum berdasarkan konten yang diposting oleh penggunanya, Hakim Pengadilan Tinggi Santa Clara Sunil R. Kulkarni mengatakan dalam putusan tentatif pada hari Rabu (3 Agustus).

Kelompok itu, Lady Freethinker, menggugat tahun lalu, menuduh Google mengambil untung dari video pelecehan hewan dengan menempatkan iklan di sampingnya. Beberapa video ofensif yang dikutip oleh kelompok itu termasuk ular piton yang menyerang anak-anak anjing.

Dengan mengizinkan video di platformnya, Google melanggar undang-undang federal yang melarang penggambaran kekejaman terhadap hewan, kata Lady Freethinker. Namun hakim mencatat kelompok itu hanya mencantumkan klaim yang melibatkan pelanggaran hukum negara bagian dan lokal, seperti pelanggaran kontrak dan iklan palsu.

“Bagian 230 dengan jelas menyatakan bahwa ‘tidak ada penyebab tindakan yang dapat diajukan dan tidak ada tanggung jawab yang dapat dikenakan berdasarkan hukum negara bagian atau lokal yang tidak konsisten dengan bagian ini,'” tulis hakim.

Kasusnya adalah Lady Freethinker v. Google LLC d / b / a YouTube, et al, 21CV390154, Pengadilan Tinggi Santa Clara (San Jose).

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *